Jumat, 23 September 2011

Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) menyebabken IUGR pada janin

Istilah Intrauterine Growth Retardation (IUGR) sering digunakan secara bergantian untuk menunjukkan pertumbuhan janin yang buruk (Alberta Health & Wellness, 2008).
IUGR mengacu pada pertumbuhan janin yang telah dibatasi oleh lingkungan gizi yang tidak adekuat di dalam rahim, sehingga menyebabkan bayi baru lahir tidak mencapai potensi pertumbuhannya.
Penyebab terjadinya IUGR terbahagi pada tiga kategori major yaitu pengaruh dari maternal, janin dan plasenta (Robert et al, 1998) & (Gomella et al, 2004).
Salah satu pengaruh dari Faktor maternal yaitu Diabetes.
Cukup banyak penelitian yang difokuskan pada nutrisi ibu dan efeknya pada tumbuh-kembang janin. Ukuran besarnya janin tidak saja merupakan fungsi dari usia janin, tetapi juga menggambarkan efisiensi transport nutrien ketersediaan nutrien dan sejumlah kofaktor lain. Sebagai contoh pada wanita hamil pengidap diabetes tanpa komplikasi vascular yang signifikan, janin mungkin lebih besar dari normal karna tingginya kadar glukosa ibu dan penyaluran yang efisien. Sebaliknya apabila terjadi kelainan vascular berat sebagai penyulit diabetesnya, janin mungkin lebih kecil dari normal karena terjadi gangguan penyaluran.
Kematian pembuluh darah pada Diabetes Melitus menyebabkan penurunan aliran darah ke uterus dan plasenta sehingga meningkatkan insufisiensi uteroplasenta yang mengakibatkan IUGR (Intra Uterine Growth Retardation). (Varney, Hellen, dkk. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan volume 1. Jakarta : EGC. (Hal.636))
Ibu DMG (Diabetes Melitus Gestasional) dengan komplikasi vaskular akan memberikan bayi dengan berat badan rendah pada kehamilan 37-40 minggu karena perubahan metabolik ibu selama masa awal persalinan. (Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. (Hal.291))
Makin tua kehamilan, makin kurang mampu memberikan nutrisi kepada janinnya dan akan semakin gawat apabila terjadi penyakit/komplikasi  hamil seperti Diabetes. (Bagus, Ida. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC. (Hal.120))
Ibu dengan DMG akan mengalami hiperglikemia, karena sel Pulau Langerhans tidak dapat memenuhi peningkatan kebutuhan insulin saat hamil. Sehingga janinnya lah yang mampu menghasilkan insulin dalam jumlah banyak, sedangkan efek insulin yang berlebih pada janin yang normal adalah dapat  mengakibatkan hipoglikemia karena menurunnya produksi glukosa endogen yang nantinya akan dikonsumsi oleh janin. Sehingga janin akan terhambat pertumbuhannya. (Cunningham, F.Gary, dkk. 2005. Obstetri Williams Edisi 21. Jakarta: EGC. (Hal.830))
Ibu dengan DMG akan mengalami hiperglikemia, jika glukosa berlebih di dalam darahnya, maka O2  akan sulit masuk dalam aliran darah, terutama aliran darah dari plasenta ke janin. Akibatnya janin akan mengalami hipoxia, dan hipoxia adalah salah satu penyebab pertumbuhan janin terhambat. (Cunningham, F.Gary, dkk. 2005. Obstetri Williams Edisi 21. Jakarta: EGC. (Hal.835).

Disusun Oleh :
  1. Nanda Devita Mulia                         (P.171240090020)
  2. Ryndha Hastuti Wahyuningsih           (P.171240090027)
  3. Vina Wardatul Farhah                      (P.171240090037)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar